Saturday, May 26, 2007

Model Keluarga Muslim

Saudaraku, keinginan berkeluarga (nikah) adalah fithrah yang dimiliki oleh setiap anak Adam, baik pria maupun wanita. pernikahan merupakan gerbang utama bagi anak Adam untuk bisa mencurahkan kasih dan sayangnya, mencurahkan keluh dan kesahnya dan saling berbagi satu sama lain. Dengan pernikahan ini akan tertutup kekurangan satu dengan yang lain dan sebagai langkah awal sebuah proses pembentukan generasi selanjutnya.
Islam sebagai agama fithrah tidak menutup mata akan hal tersebut. Bahkan, Rasulullah menjadikan nikah sebagai sunnahnya sebagaimana hadits Rasul ” Nikah adalah sunnah ku, barang siapa yang tidak suka dengan sunnahku maka bukan termasuk golonganku.” subhanallah... demikian tegasnya Rasulullah dalam hadits tersebut yang mengindikasikan bahwa sebuah pernikahan adalah hal yang sakral. Namun saudaraku, akhir – akhir ini kita banyak menemukan potret pernikahan yang kandas di tengah jalan hanya masalah yang tidak syar’i. Bahkan tak jarang kita menemukan pergeseran makna pernikahan yang sakral ke arah sebuah kegiatan yang biasa saja.

Sebagai seorang muslim hendaknya kita memahami ma’na dibalik pernikahan. Imam Hasan al banna dalam taujihnya kepada para Ikhwan di suatu acara muqayyam mengatakan “ Bagi kita (umat Islam), pernikahan adalah sebuah sarana membentuk umat da’wah yang menyeru kepada kebaikan dan mencegah dari kejahatan.”
Agar tercipata umat da’wah tentunya kita harus memformat model keluarga yang akan atau yang telah terbentuk menjadi model keluarga yang islami. Berikut ini beberapa tips dari berbagai sumber bagi Anda semua, mudah – mudahan menjadi ibrah bagi kitasemua.


Ketika akan menikah
Bagi sang pria, janganlah mencari Isteri, tetapi carilah seorang Ibu bagi anak – anak kita. Dan bagi sang wanita, janganlah mencari seorang suami tetapi carilah seorang Ayah bagi anak – anak kita.

Saudaraku, ketika kita mencari suami atau isteri, naluri manusia kita akan bermain dan cenderung egois. Kita pasti menginginkan pasangan yang cantik/ tampan, kaya, berkedudukan atau titel manusia lainnya. Akhirnya kita lupa bahwa pasangan yang kita pilih nantinya akan banyak berinteraksi dengan anak kita. Maka bagi Anda yang pria, carilah seorang wanita yang memiliki figur seorang Ibu, betanggung jawab, telaten, cekatan dan solihah. Dan bagi Anda yang wanita, carilah figur seorang Ayah, bertanggung jawab, imam bagi keluarga, dan shalih.

Ketika melamar
Anda bukan sedang meminta kepada orang tua/ wali si gadis, tetapi meminta kepada Allah melalui orang tua/ wali si gadis.

Saudaraku, sesungguhnya yang memiliki jiwa dan raga ini hakikatnya adalah Allah SWT. Hendaknya kita memohon kepada Allah agar diberikan kemudahan dalam proses ini.
Bukankah Allah telah berjanji kepada kita bahwa Allah senantiasa mengabulkan do’a hamba-Nya sebagaimana yang tertuang dalam surat Al Baqarah ayat 186:
”Dan apabila hamba – hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah) bahwasannya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo’a kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)-Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku agar mereka selalu berada dalam kebenaran.”

Ketika akad nikah
Anda berdua bukan menikah di hadapan penghulu, tetapi menikah di hadapan Allah.

Saudaraku, sesungguhnya ketika kedua insan mengikat janji, Allah dan para malaikat turut menyaksikan bersama para undangan yang hadir. Ketika kita sadar bahwa Allah dan malaikat-Nya turut menyaksikan, hendaknya kita menjaga pemandangan yang tidak sesuai dengan syariat. Seperti terbukanya kesempatan terjadinya pembauran (ikhtilat) ikwan dan akhwat, prosesi akad yang menghadirkan pengantin wanita dan pria dengan duduk berdekatan padahal mereka belum menjadi muhrim.
Saudaraku, sesungguhnya Allah dan orang – orang muslim cemburu (kecewa) ketika menyaksikan orang muslim lainnya berbuat maksiat. Jadi apakah kita mau menanam benih permusuhan dengan Allah dan orang – orang muslim lantaran perbuatan yang tidak ada dasarnya?.


Ketika resepsi
Catat semua tamu yang datang dan mendoakan anda. Karena anda harus berfikir untuk mengundang mereka semua dan meminta maaf apabila anda berfikir untuk bercerai karena menyia – nyiakan do’a mereka.

Saudaraku, sesungguhnya setiap tamu yang datang senantiasa mendoakan dan mengharapkan keberkahan atas pernikahan tersebut. Mereka senantiasa berharap pernikahan tersebut terjalin sampai kedua pengantin menjadi nenek dan kakek. Ketika suatu waktu Anda berniat untuk bercerai, sesungguhnya Anda telah menyakiti hati mereka dan Anda harus meminta maaf atas perbuatan tersebut kepada mereka semua.

Ketika malam pertama
Bersyukur dan bersabarlah, Anda adalah sepasang anak manusia dan bukan sepasang malaikat.

Ketika proses resepsi selesai dan Anda berdua menuju malam pertama, hendaknya Anda berdua membersihkan diri dan melakukan shalat sunnat dua rakaat sebagai ungkapan syuikur kepada Allah,dengan suami sebagai imam dan isteri sebagai ma’mum.
Dan yang paling penting, sesungguhnya Anda dan pasangan anda adalah sepasang anak manusia yang memiliki sisi kelebihan dan kekurangan, dan Anda berdua bukanlah sepasang malaikat. Maka jadikan sabar sebagai langkah awal membina keluarga.


Selama menempuh hidup berkeluarga
Sadarilah bahwa jalan yang akan dilalui tidak melalui jalan bertabur bunga, tapi juga semak belukar yang penuh onak dan duri.

Buang jauh – jauh pikiran bahwa perjalanan berkeluarga seperti melewati taman bunga yang harum mewangi. Anda harus sadari dalam taman bunga yang harum mewangi ada bunga yang memiliki duri yang tajam dan onak yang senantiasa menanti.

Ketika biduk rumah tangga oleng
Jangan saling berlepas tangan,tapi sebaliknya justeru semakin erat berpegang tangan.


Ketika belum memiliki anak
Cintailah suami atau isteri anda 100%

Ketika telah memiliki anak
Jangan bagi cinta anda kepada suami/ isteri dan anak anda, tetapi cintailah isteri atau suami anda 100% dan cintai anak – anak anda masing – masing 100%

Ketika ekonomi belum membaik
Yakinlah bahwa pintu rizki akan terbuka lebar berbanding lurus dengan tingkat ketaatan suami dan isteri.

Ketika ekonomi membaik
Jangan lupa akan jasa pasangan hidup yang setia mendampingi kita semasa menderita.

Ketika anda adalah suami
Boleh bermanja – manja kepada isteri tetapi jangan lupa untuk bangkit secara bertanggung jawab apabila isteri membutuhkan pertolongan anda.

Ketika anda adalah isteri
Tetaplah berjalan dengan gemulai dan lemah lembut, tetapi selalu berhasil menyelesaikan semua pekerjaan.

Ketika mendidik anak
Jangan pernah berpikir bahwa orang tua yang baik adalah orang tua yang tidak pernah marah kepada anak, karena orang tua yang baik adalah orang tua yang jujur kepada anak.
Ketika anak bermasalah
Yakinilah bahwa tidak ada seorang anakpun yang tidak mau bekerja sama dengan orang tua, yang ada hanya adalah anak yang merasa tidak didengar oleh orang tuanya.

Ketika ada PIL
Jangan diminum, cukuplah suami sebagai obat.

Ketika ada wil
Jangan dituruti, cukuplah isteri sebagai pelabuhan hati.

Ketika memilih potret keluarga
Pilihlah potret keluarga sekolah yang berada dalam proses pertumbuhan menuju keluarga masjid.

Ketika ingin langgeng dan harmonis
Gunakanlah formula 6 K
1. Ketaqwaan
2. Kasih sayang
3. Kesetiaan
4. Komunikasi dialogis
5. Keterbukaan
6. kejujuran



No comments: